Minggu, 12 Februari 2012

Juventus Arena Satu-satunya Stadion dengan Undersoil Heating di Italia

Anda Pecinta sepak bola? Pernahkah ketika anda ingin menonton tayangan siaran langsung liga-liga Eropa tertunda karena hujan salju? Inilah yang dialami Seri A liga Italia. Disaat negara-negara Eropa yang lain tidak terhalang karena hujan salju tidak begitu dengan Italia. Klub-klub sepak bola Italia sudah ketinggalan dengan negara Eropa yang lain.

Bahkan, stadion-stadion besar dan punya reputasi mendunia seperti San Siro, Milan, dan Olimpico, Roma, tidak bisa mengatasi tebalnya salju di lapangan. Kalau pengelola stadion besar saja kesulitan mengatasi salju, tentu stadion-stadion kecil seperti Angelo Massimino, Catania, atau Dino Menuzzi, Cesena juga menghadapi kendala yang sama.

”Masalah utama sepak bola Italia  bukan tidak memiliki stadion dengan  kapasitas besar.Kami hanya tidak  memilik stadion dengan fasilitas  memadai,”ucap Presiden FIGC  Giancarlo Abete,dikutip Reuters.“Kami  sangat membutuhkan stadion yang bisa  digunakan pada semua jenis cuaca,”kata  orang nomor satu di sepak bola Italia itu.  Komentar Abate didasari banyaknya  stadion di Italia yang ketinggalan zaman  dan masih berkonsep tradisional.

Maksudnya,stadion tidak ada fasilitas  penunjang.Semua stadion di Italia tidak  memiliki atap atau kubah dengan  mekanisme buka-tutup.Mayoritas juga  tidak dilengkapi pemanas lapangan.Atap  atau kubah buka-tutup bisa mencegah  masuknya salju,sedangkan pemanas  untuk mencairkan salju yang menumpuk.  “Sejauh ini baru Giuseppe Meazza  (San Siro) yang memiliki atap.Itu juga  tidak menyeluruh.Ini fakta yang terjadi  di Italia.Kami kekurangan stadion  modern,”tambah Abate.Dia menilai  stadion di Italia seharusnya mengacu  konsep stadion modern di Jerman.

Pasalnya,cukup banyak stadion peserta  Bundesliga yang dilengkapi atap bukatutup  sekaligus pemanas lapangan.  Salah satu stadion modern di Jerman  yang mendapat banyak pujian adalah  Veltins-Arena Gelsenkirchen.Markas  Schalke 04 tergolong stadion canggih  dengan label bintang lima UEFA.Arena  yang menghabiskan dana pembangunan  192 juta euro itu memiliki atap bukatutup  serta lapangan geser.Maksudnya,  atap bisa dibuka dan ditutup sesuai  keperluan atau tergantung kondisi cuaca.  Sementara lapangan bisa dikeluarkan  bila sedang tidak digunakan.

Selain Veltins-Arena,fasilitas serupa  juga terdapat di Commerzbank-Arena  (Eintracht Frankfurt) dan Esprit Arena  (Fortuna Dusseldorf).Di luar Jerman,stadion  lain yang serupa dengan Veltins-  Arena adalah Sapporo Dome Jepang  (Consadole Sapporo),Gelredome  (Vitesse Arnhem),Amsterdam ArenA  (Ajax Amsterdam),serta sejumlah stadion  serbaguna di Amerika Serikat (AS)  macam University of Phoenix Stadium.  “Italia membutuhkan perubahan  kebijakan pembangunan stadion.  Perubahan paradigma dan peraturan  tentang stadion harus segera dilakukan.

Pemerintah seharusnya mendorong klub  membangun stadion sendiri,”ucap  Direktur Umum Juventus Giuseppe  ’Beppe’ Marotta.“Selama belum ada  langkah nyata,laga akan selalu tertunda  bila salju turun,”katanya.  Di Italia,Juventus adalah pelopor  pembangunan stadion modern.Awal  musim ini,La Vecchia Signora  memperkenalkan Juventus Arena.  Stadion berkapasitas 41.000 tempat  duduk itu memang tidak memiliki atap  buka-tutup.Namun,stadion yang  menghabiskan dana pembangunan 120  juta euro itu memiliki pemanas lapangan (undersoil heating).  Juventus Arena tetap bisa digunakan saat  hujan salju.Salju akan langsung mencair  begitu jatuh di lapangan.

Jadi, bukan dengan cara manual seperti di Italia, di mana salju disingkirkan dengan traktor atau alat yang lebih tradisional lainnya. Dengan menggunakan undersoil heating, salju langsung mencair dan lapangan bisa digunakan dalam cuaca ekstrim sekalipun.

Stadion pertama di Inggris yang menggunakan teknologi itu adalah Goodison Park, markas Everton. Memang, tidak ada keharusan untuk menempatkan undersoil heating di stadion klub-klub Premier League, apalagi kasta bawah, tetapi klub Inggris enggan menghadapi laga tunda. Bagaimana dengan Indonesia? Negara kita tidak perlu khawatir dengan masalah salju, karena disamping tidak ada turun salju, untuk perbaikan kondisi lapangan, rumput dan infrastruktur saja belum tercapai, mudah-mudahan Indonesia bisa memiliki stadion-stadion megah suatu nanti. BRAVO!

Dari barbagai Sumber




0 comments:

Posting Komentar

Bagi yang mau komentar dipersilahkan..