Minggu, 18 Maret 2012

Mengapa Minum Obat Sebelum dan Setelah Makan?

"Diminum sesudah makan ya pak!" Begitula ungkapan seorang dokter kepada seorang pasien pada saat memberikan obat. Sebagian dari anda ada yang belum tahu mengapa minum obat harus sebelum dan setelah makan. Bahkan ada yang diminum dua jam setelah makan atau satu jam sebelum makan dan sebagainya. Hal ini berkaitan dengan obat yang diberikan dan tubuh kita sebagai sang penikmat obat.


Obat bisa berefek positif jika sudah melewati beberapa tahapan, mulai dari pemasukan, penyerapan, peredaran dalam darah, dan mengenai sasaran yang akan dituju, kemudian bisa berkurang efeknya saat melalui penyaringan di hati ataupun di ginjal. Dalam proses tersebut tidak serta-merta tanpa hambatan, dan hambatan terbesar adalah saat proses penyerapan. Karena interaksi dengan zat lain seperti makanan dan kondisi pencernaan bisa menghambat atau malah mempercepat penyerapan.

Ada beberapa alasan mengapa obat diberikan sebelum dan setelah makan bahkan ada yang bersamaan saat makan serta waktu-waktu tertentu seperti sebelum tidur.

Pertama, obat mempunyai tingkat keasaman, seperti yang biasa anda ketahui  zat atau obat yang 'berpangkat' HCl atau asam yang lainnya harus diminum setelah makan, karena kalau sebelum makan keadaan lambung kita masih aktif mengeluarkan asam lambung. So, jika obat diminum sebelum makan lambung akan semakin asam, yang ada malah mengiritasi lambung kita. Sebalknya jika obat bersifat basa akan diberikan sebelum makan.

Kedua, semua obat dapat diserap dalam kondisi tertentu, ada yang diserap dalam suasana asam dan ada pula yang dalam keadaan normal (setelah makan) dan sebagainya.

Ketiga, obat yang ditujukan untuk sasaran tertentu, contohnya obat diabetes ada yang diminum satu jam sebelum makan, satu jam setelah makan dan saat makan. Jika obat diminum beberapa saat sebelum makan, karena kerja obat itu sendiri yang aktif saat glukosa (gula) tinggi dalam darah yang disesuaikan dengan waktu puncak aktif obat dalam tubuh. Logikanya, obat mempunyai puncak aktif satelah 3 jam diminum, sedangkan glukosa bisa mencapai kadar tinggi dalam darah kurang lebih 2 jam, jadi (3 jam - 2 jam = 1jam). Begitu juga dengan obat yang diminum 1 jam setelah makan. Ada juga obat kolesterol yang harus diminum sebelum tidur, ini dikarenakan sistem tubuh yang berkaitan dengan penyakit tersebut aktif saat malam hari maka harus dinonaktifkan.

Keempat, obat infus diberikan tidak melihat apakah orang sudah atau belum makan. Ini karena obat langsung dimasukkan ke pembuluh darah dan langsung menuju sasaran dalam waktu yang singkat, tentunya tidak melihat asam atau tidaknya kondisi lambung.

Bagaimana kalau minum obat yang diminum tidak sesuai dengan waktunya? Misalnya obat yang seharusnya diminum setelah makan tetapi diminum sebelum makan. Seperti yang sudah saya jelaskan diatas, ini masalah kepatuhan dalam mengkonsumsi obat, jiaka ingin cepat sembuh ikutilah aturan pakai.

Mudah-mudahan yang saya tuangkan bisa menambah pengetahuan bagi anda dan tidak bingung lagi kalau dokter memberi obat dengan anjuran-anjurannya khususnya waktu minum. Salam.

Do'a sebelum minum obat : 
Allohumma inni as-alukal ‘aafiyata adz-hib al-ba-sa robbannaas. isyfi antasy-syaafii laa syifaa-a illaa syifaauka laa yughoodiru saqomaa
Ya Alloh, aku mohon kesehatan kepada-Mu, hilangkanlah penyakit wahai pemelihara manusia. Sembuhkanlah karena Engkaulah yang dapat menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari Engkau, yaitu kesembuhan yang tidak meninggalkan rasa sakit

8 comments:

oooh ternyata begitu ya gan . . :o jadi tahu ane sekarang . . . nice info :)

oh ternyata.. makasi gan..
tentang amandel ada gak gan ??

@ABC; mdah2an nanti saya muat, waiting moment ya..

@Penyuluhan Perikan, ok siap dikunjungi

ternyata itu toh maksudnya...
nice inpo kawan..

alhamdulillah nambah ilmu baru dari blog ini. terimakasih sudah berbagi..

Oh.. Jadi dapet ilmu baru :O makasih yah ka,bisa ringanin tugas farmakologi saya

Posting Komentar

Bagi yang mau komentar dipersilahkan..